Aktivitas Tremor Gunung Kerinci Meningkat, Masyarakat Dihimbau Waspada

Gempa embusan masih terekam secara fluktuatif dengan rata-rata kejadian 40 kali per hari di Gunung Kerinci.

Gunung Kerinci
Foto Gunung Kerinci (wikipedia) 

Guntal.com
- Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Sumatra menunjukkan peningkatan aktivitas gempa tremor. 

Aktivitas yang berpotensi erupsi ini memberikan sinyal agar masyarakat di sekitar gunung Kerinci lebih waspada.

Petugas Pos Pengawasan Gunung Api Kerinci Irwan Syafwan menyebutkan terjadi peningkatan amplitudo gempa tremor terus menerus sejak Rabu (28/12) pukul 20.00 WIB dari amplitudo 3-8 mm (dominan 3 mm) menjadi amplitude 3- 8 mm (dominan 6 mm). Hingga Kamis jam 12.00 WIB peningkatan gempa tremor di Gunung Kerinci masih berlangsung. 

Peningkatan gempa tremor ini menunjukkan terjadinya peningkatan aliran fluida yang disertai peningkatan pemanasan dalam tubuh gunung akibat meningkatnya suplai magma ke permukaan.

Masih menurut Irwan, terhitung dari 20 hingga 29 Desember 2022, masih teramati embusan asap kawah berwarna kecokelatan dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50 - 200 meter di atas puncak Gunung Kerinci.

"Gempa embusan masih terekam secara fluktuatif dengan rata-rata kejadian 40 kali per hari," katanya.

Potensi bahaya saat ini adalah terjadinya hujan abu baik di sekitar kawah maupun di wilayah lainnya tergantung arah dan kecepatan angin.

Erupsi eksplosif, katanya bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan lontaran batu (pijar) sejauh 3 km.

Selain itu, perlu diwaspadai pula potensi aliran lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak yang dapat meningkat saat curah hujan tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Aktivitas gunung yang berada di kawan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini masih tetap pada status Level II (Waspada).

Adanya peningkatan kegempaan tremor ini masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung/wisatawan dilarang mendekati kawah aktif yang berada di puncak dalam radius 3 km.

Potensi bahaya abu vulkanik dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya. 

Masyarakat di sekitar gunung juga dihimbau menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan, katanya. *uc/ant

---

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Guntal.com dengan mengikuti Guntal.com di Google News pada tautan ini

Guntal adalah portal media online yang terinspirasi dari pesona dan keelokan gunung Talang. Menyajikan informasi terbaik dengan gaya terbaik.