cLNxsGUWkArrLhwVBfe6eO4P8vRLtY53cHInnzfr
Bookmark

Kopi Racikan Ibu

Tetes embun hujan semalam
Masih saja bergumam
Menyibak membangunkan alam

Semilir angin merebak
Menusuk tulang mendadak
Meninggalkan dingin nan sesak

Mentari pagi memainkan perannya
Ditemani awan putih mengudara
Dari lengkung langit biru memesona

Di ujung sana, angin berbisik manja
Pada tunas-tunas muda
Untuk abadi selamanya

Semua itu terlukis di kanvas biru
Saat torehan kuas memacu
Pada lentik jari yang padu
Segera tuntas untuk diadu

Kopi racikan ibu sudah menunggu
Yang dibuat dengan rasa rindu
Harumnya terasa menusuk kalbu
Ah, sungguh romantisnya pagi itu

Kopi racikan ibu, 22 Oktober 2020

Posting Komentar

Posting Komentar

Sebelum berkomentar pastikan Anda telah membaca artikelnya ya. Terima kasih telah berkunjung.