Biar Semua Berjalan Di Atas Takdir
Berapa kali harus kukatakan, jika rindu ini semakin dalam. Lalu mengapa kaulupakan semua perasaan demi rasa yang tak bisa kaudapatkan. Perlahan seakan tak berjalan lalu pelan. Merangkak seperti tak beroman.
Pernah kautinggalkan hati yang dulu menyimpan. Menyimoan kenangan penuh dendam pada rindu yang tak tertuntaskan. Haruskan semua kuutarakan dengan nada-nada congkak penuh amaran.
Biar saja semua berjalan di atas takdir. Tertulis dengan spidol permanen tanpa papan penghapus. Di dalam jiwa, raga dan semua perasaan.
Gabung dalam percakapan